RESUME Materi 3
Sekilas Manajemen, Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Hallo sobat mahasiswa ekonomi, gimana
nih kabarnya hari ini? Semoga baik dan masih semangat sob. Pada kesempatan kali
ini, mimin mau bagiin materi ketiga tentang Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
yang mimin dapetin dari dosen mimin nih sob, penasaran gasi sejarahnya ilmu
manajemen tuh gimana? Let’s go disimak pembahasannya!
PENDEKATAN BARU UNTUK MANAJEMEN
Pendekatan manajemen sangat diperlukan
karena adanya keadaan yang dinamis, sehingga manajemen harus senantiasa
beradaptasi. Keberhasilan sendiri akan datang kepada seseorang yang ingin
belajar untuk :
- Menjadi
seorang pemimpin (Leaders);
- Menginisiasi
atau membuat perubahan;
- Berpartisipasi
dan menciptakan organisasi dengan manajer yang lebih sedikit dan dengan
hierarki yang mampu berubah dengan cepat.
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
- Filosofi manajemen dan bentuk organisasi
berubah seiring berjalannya waktu untuk memenuhi kebutuhan baru;
- Beberapa ide dan praktik manajemen dari masa
lalu masih relevan dan dapat diterapkan pada praktik manajemen saat ini,
seperti empat fungsi manajemen yang tidak akan berubah.
PERSPEKTIF SEJARAH
Jika dilihat
dari perspektif sejarah, maka manajemen berguna untuk :
- Menyediakan konteks atau lingkungan;
- Mengembangkan pemahaman mengenai pengaruh pada
kehidupan sosial;
- Mencapai cara berpikir yang strategis;
- Mengembangkan kemampuan konseptual.
TEKANAN YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Perspektif sejarah menimbulkan
kekuatan sosial, politik, dan ekonomi yang dapat mempengaruhi organisasi serta
suatu praktik manajemen. Berikut merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi setiap
kekuatan sehingga dapat mempengaruhi manajemen melakukan perubahan.
1. Tekanan Sosial (Social Force): nilai, kebutuhan, dan standar atau perilaku.
2. Tekanan Politik (Political
Force) : pengaruh dari lembaga politik dan hukum terhadap masyarakat
dan organisasi.
3. Tekanan Ekonomi (Economic
Force) : Tekanan
yang memengaruhi ketersediaan, produksi, dan distribusi sumber daya diantara banyaknya
pesaing.
PERSPEKTIF MANAJEMEN DARI WAKTU KE WAKTU
1. Perspektif Klasikal (1890 – 1940)
Perspektif klasik manajemen adalah
salah satu perspektif yang berkembang dalam ilmu manajemen pada periode
pra-ilmiah hingga periode ilmiah (sebelum tahun 1930). Perspektif ini
menekankan pada pengoptimalkan produktivitas dengan mengkaji proses-proses
kerja dan mencari cara-cara untuk meningkatkannya. Pada saat itu muncul
beberapa perspektif diantaranya :
Scientific
Management (Manajemen Ilmiah / 1856 – 1915)
Manajemen Ilmiah adalah perspektif
manajemen klasik yang menekankan pada perubahan dalam praktik manajemen
ditentukan secara ilmiah sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas buruh
Pelopor :
1.
Fredrick Winslow Taylor (studi ilmiah pd sistem manajemen ilmiah)
2.
Henry Gantt (Bagan Gantt/grafik batang ; tahapan produksi)
3.
Frank B Gilberth (time & motion study)
Pendekatan Umum :
- Mengembangkan metode standar untuk
melakukan setiap pekerjaan
- Menyeleksi pegawai dengan kemampuan yang
sesuai setiap pekerjaan
- Latihan pegawai dalam metode standar
- Mendukung pegawai dengan merencanakan
pekerjaan dan mengurangi interupsi
- Memberikan intensif upah kepada pekerja
untuk hasil produksi yang meningkat
Kontribusi :
- Menunjukkan pentingnya kompensasi atas
kinerja
- Memulai studi yang seksama tentang tugas
dan pekerjaan
- Menunjukkan pentingnya seleksi dan
pelatihan bagi personal
Kritik :
- Tidak menghargai konteks sosial bekerja
dan kebutuhan pekerja yang lebih tinggi
- Tidak mengakui perbedaan antar individu
- Cenderung menganggap pegawai kurang
informasi dan mengabaikan ide serta saran dari mereka
Bureaucracy
Organizations/Organisasi Birokrasi (Max Weber 1864 – 1920)
Biro yang berarti meja, maka birokrasi
berarti pemerintahan berdasarkan meja. Memandang organisasi sebagai suatu
keseluruhan. Mengkritisi pengelola pribadi dan keluarga (hasrat individu) bukan
organisasi. Birokrasi harus dikelola secara impersonal dan rasional yang mampu
beradaptasi dengan perubahan
Sebelum Organisasi Birokrasi :
- Pembagian kerja dengan wewenang dan
tanggung jawab yang jelas
- Posisi diatur dalam hirarki yang otoritas
- Manajer tunduk pada aturan dan prosedur
yang akan memastikan perilaku yg dapat diprediksi dan dapat diandalkan
- Manajemen terpisah dari kepemilikan
organisasi
- Tindakan dan keputusan administratif
dicatat secara tertulis
- Personil dipilih dan dipromosikan
berdasarkan kualifikasi teknis
Administrative
Principles (Henry Fayol, Mary Parker, and Chester I. Barnard)
Fokus kepada produktifitas organisasi
secara keseluruhan
- Perencanaan, Pengelolaan, Pemberian
perintah, Pengorganisasian dan Pengendalian
- Kontribusi : satu komando, pembagian
kerja, satu arahan, rantai otoritas
Henry Fayol menemukan 14 prinsip pada
tahun 1841-1925
- Division of Labor (Pembagian tugas)
- Authority (Kewenangan)
- Disicipline (Disiplin)
- Unity of Command (Kesatuan komando)
- Unity of Direction (Kesatuan Arah)
- Subordination of Individual Interest
(Subordinasi Kepentingan Individu)
- Remuneration (Upah pegawai)
- Centralization (Mengambil keputusan harus
diambil dari yang terpusat)
- Scalar Chain (Struktur wewenang atau
rantai komando yang jelas)
- Order (Perintah)
- Equity (Keadilan)
- Stability and Tenure of Staff (Keterangan
pekerja pegawai)
- Initiative (Inisiatif)
- Espirit de corps (Semangat menjaga nama
baik)
Mary Parker Follet (1868 – 1933)
Pentingnya tujuan super-ordinat
bersama untuk mengurangi konflik dalam organisasi. Etika – Kekuasaan –
Pemberdayaan
- Populer dikalangan pebisnis pada zamannya
- Diabaikan oleh para sarjana manajemen
- Berbeda dengan manajemen ilmiah
- Muncul kembali sebagaimana dapat
diterapkan dalam menghadapi perubahan cepat di lingkungan global
Chester Barnard (1886 – 1961)
- Organisasi informal
Ø
Cliques (merupakan kelompok dengan jumlah yang
lebih kecil, melibatkan keakraban yang lebih besar di antara anggota dan lebih
kohesif daripada crowd).
Ø
Pengelompokkan sosial yang terjadi secara
alami
- Teori penerimaan otoritas
Ø
Kehendak bebas
Ø
Dapat memilih untuk mengikuti perintah
manajemen
2. Perspektif Humanis (1930-1990)
Menekankan pemahaman pada perilaku
manusia, kebutuhan, dan etika di tempat kerja.
1. Human
Relation Movement (Gerakan hubungan manusia)
Menekankan
pada kepuasan dasar karyawan sebagai kunci untuk meningkatkan produktifitas karyawan.
2. Human
Resources Perspective (Perspektif SDM)
Perspektif
manajemen yang menyatakan bahwa pekerjaan seharusnya dirancang untuk
memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi dengan membolehkan para pekerja
untuk menggunakan potensinya secara penuh
3. Behavioral
Sciences Approach (Pendekatan ilmu perilaku)
Menggunakan
metode ilmiah dan memanfaatkan sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi,
serta disiplin ilmu lain untuk mengembangkan teori mengenai perilaku dan
interaksi manusia dalam konteks organisasi.
3. Perspektif Manajemen Ilmiah
(1940-1990)
Management Science Perspective melihat
manajemen sebagai sebuah ilmu. Perspektif ini muncul setelah perang dunia 2,
dimana dalam praktiknya diterapkan matematika terapan, statistic, dan Teknik
kuantitatif, lainnya untuk masalah manajerial.
- Operation
Research (Riset Operasi) : Pemodelan matematika
- Operation
Management (Manajemen Operasi) : Mengkhususkan diri dalam produksi fisik barang
atau jasa
- Information Technology (Informasi Teknologi) : tercermin dalam sistem informasi manajemen.
4. Teori Sistem (1950-2000)
Berbicara tentang proses input dan
proses output sehingga lebih membicarakan tentang bagaimana proses manajemen
yang baik agar proses tersebut berjalan. teori sistem ini adalah perluasan dari
perspektif humanistik yang menggambarkan organisasi sebagai sistem terbuka dengan
ciri entropi, sinergi, dan saling ketergantungan antar sub sistem.
5. Pandangan Kontingensi (1970-2000)
Segala sesuatunya menyesuaikan
kepentingan stakeholders (kepuasan mereka). Merupakan perluasan dari perspektif
humanistik yang memandang keberhasilan penyelesaian masalah-masalah organisasi
bergantung pada pengenalan manajer akan variasi-variasi penting dari situasi
yang dihadapi.
6. Manajemen Kualitas Total
(1980-2000)
Memaksimalkan usaha untuk memproduksi
barang yang berkualitas tinggi dan berusaha untuk seminimal mungkin memiliki
kecacatan pada hasil produksi. Merupakan konsep yang berfokus untuk mengelola
keseluruhan organisasi untuk memberikan kualitas yang tinggi kepada
pelanggan.
7. Organisasi Pembelajaran (1990-2010)
Merupakan organisasi yang semua
anggotanya aktif dalam mengenali masalah, sehingga memungkinkan organisasi
tersebut untuk senantiasa bereksperimen, melakukan perbaikan, dan meningkatkan
kemampuan nya.
8. Tempat Kerja Berbasis Teknologi (2000-2010)
Artinya orang yang bekerja didorong
dan memanfaatkan teknologi. Pendekatan umumnya berupa:
- Business
to Consumer (B2C) : Penjualan Produk dan Services Online.
- Business
to Business (B2B) : Transaksi Antar Organisasi.
- Consumer
to Consumer (C2C) : Pasar Elektronik Dibuat oleh Perantara Berbasis WEB.
Nah sob itulah materi ketiga tentang sejarah ilmu manajemen,
gimana sangat menarik bukan? Sekian postingan mimin kali ini, semoga dapat
membantu kalian untuk belajar seputar ekonomi ya sob! Tetap semangatt, semoga
sehat selalu, dan nantikan postingan - postingan mimin selanjutnya, Terima
kasih, dadahhh!
Sumber :
- Youtube Dedi Purwana Channel - https://youtu.be/Cq0zGCul9WU
- Buku
Management 13th Edition by Stephen P Robbins, Mary Coulter
Jangan lupa kunjungi juga Website
Sobat Dunia Kampus melalui link https://www.duniakampus40.net untuk
mengetahui hal-hal seputar dunia perkuliahan.